Speech acts used by the main characters of “Non-Stop 2014” movie

INDONESIA: Pada dasarnya, orang menghasilkan ucapan sebagai tindakan. Ini berarti bahwa mereka dapat melakukan apa saja melalui ucapan-ucapan seperti meminta, memerintah, menegaskan meminta maaf, berterima kasih dan lain-lain Untuk mengekspresikan ide, orang tidak hanya memproduksi ujaran yang terdiri struktur gramatikal, tetapi juga mereka melakukan tindakan melalui ucapan-ucapan mereka. Tindak tutur adalah bidang linguistik yang menganalisis fenomena bahasa. Tindak tutur dapat ditemukan dalam ucapan dari film. Oleh karena itu, penulis memilih film "Non-Stop" sebagai objek penelitian. Bahasa yang digunakan oleh karakter utama mencerminkan fenomena sosial ketika mereka marah, senang, sedih atau kesal. Selain itu, bahasa yang digunakan oleh tokoh utama sederhana. Namun, ia memiliki efek yang besar untuk merespon pendengar. Penelitian ini mencoba untuk menyelidiki fenomena tindak tutur untuk menggambarkan tindak tutur yang digunakan oleh karakter utama dari film "Non-Stop" film. Pertanyaan penelitian adalah bagaimana tindak tutur yang digunakan oleh karakter utama dalam film "Non-Stop". Metode deskriptif kualitatif digunakan untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini menggambarkan dan menjelaskan tindak tutur yang digunakan oleh karakter utama dari film tersebut. Data diambil dari "Non-Stop" film. Penulis menganalisa konteks setiap kondisi ucapan untuk mengetahui apakah konteks itu terpenuhi atau tidak. Kemudian data disajikan dan dianalisis dengan menggunakan teori tindak tutur yang diusulkan oleh John Searle, yaitu: ucapan tindakan, tindakan proposisional, tindakan ilokusi dan bertindak perlocutionary. Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan,'ucapan-ucapan dari penutur dari film Non Stop berupa direktif 'terdiri dari meminta, mempertanyakan, memerintah, menegaskan dan peringatan. Selanjutnya, jenis komisif jg digunakan termasuk seperti menjanjikan dan mengancam. Jenis-jenis ekspresif seperti mendapatkan kesenangan, berterima kasih, meminta maaf dan menjengkelkan. Representatif ditemukan dalam bentuk menegaskan, pelaporan dan menyatakan. Kemudian, deklaratif yang ditemukan dalam bentuk larangan dan terkesan. Berdasarkan temuan, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penutur (karakter utama) menggunakan direktif dalam melakukan tindak tutur. Akhirnya, semua jenis dan fungsi tindak ilokusi yang digunakan oleh karakter dari Non Stop film dalam percakapan mereka, selama periode observasi penelitian ini. Temuan-temuan ini disarankan agar para dosen bisa menggunakan temuan ini sebagai bahan pengajaran teori tindak tutur, dan untuk mahasiswa Bahasa Inggris dan Departemen Sastra, untuk meningkatkan kesadaran pragmatis agar siswa benar-benar dapat memahami teori tindak tutur yang lebih dalam. Selain itu juga dianjurkan untuk peneliti selanjutnya untuk melengkapi data di lingkup lain yang relevan dengan teori tindak tutur. ENGLISH: Basically, people produce an utterance as an action. It means that they can do anything through utterances such as requesting, commanding, asserting apologizing, thanking and etc. To express the idea, people do not only produce utterances consisting grammatical structure, but also they do an action via their utterances. Speech act is a field of linguistics which analyzes language phenomena. Speech act could be found in utterances of movie. Hence, the writer chooses film “Non-Stop” as object of research. The language is used by the main characters reflect social phenomena when they are angry, happy, sad or annoyed. In addition, the language used by the main character is simple. Yet, it has great effect to the hearer‟s respond. This research attempts to investigate the phenomena of speech acts to describe speech acts are used by the main characters of “Non-Stop” movie. The research question is how speech acts used by the main characters in the movie “Non-Stop”. The descriptive qualitative method was used to conduct this research. This research describes and explains speech acts used by the main characters of the film. The data were taken from “Non-Stop” movie. The writer analyzed the context of each utterance and felicity condition to know whether they are fulfilled or not. Then the data were presented and analyzed by using speech act theory proposed by John Searle, namely: utterance act, propositional act, illocutionary act and perlocutionary act. Based on the research finding and discussion, directive speakers‟ utterances of „Non-Stop‟ consist of requesting, questioning, commanding, asserting and warning. Furthermore, commissive types used include such as promising and threatening. The types of expressive are such as getting pleasure (like), thanking, apologizing and annoying. Representative is found in the form of affirming, reporting and stating. Then, the declarative is found in prohibition and impressing. Based on the findings, it is concluded that mostly speakers (main characters) use directive in performing speech acts. Finally, all of the types and the function of illocutionary acts are used by the characters of Non-Stop movie in their conversations, during the observation period of this study. These findings are recommended that the lecturers use these findings as the teaching materials of speech act theory, and for the students of English Language and Letters Department, to raise the pragmatic awareness in order that the students can really understand the speech act theory deeper. Furthermore, it is also recommended for the next researchers to complete the data in other areas relevant with speech act theory